
Intelijen dan Polri Perlu Tinjau Ulang Strategi Jaringan Teroris
Senin, 14 Mei 2018 00:43
Dibaca: 254 kali

Hal ini dikatannya menanggapi teror bom di beberapa gereja di Surabaya, Jawa Timur, Minggu 13 Mei 2018.
"Hanya satu cara melakukan deradikalisasi yakni dengan meluruskan benih-benih paham yang saat ini sudah tersemai dan melekat di hati mereka melalui pendekatan budaya, pemahaman ajaran agama yang benar," ujar Ikhsan melalui keterangan dikutip republika.co.id, Minggu 13 Mei 2018.
Selain itu kata Ikhsan, memberikan mereka pekerjaan dan penegakan hukum yang equal dengan prinsip equality before the law juga mampu untuk mencegah aksi-aksi tersebut kembali muncul.
Semoga saja upaya deradikalisasi tersebut dapat segera dilakukan. Sehingga, kata Ikhsan, penanggulangan terorisme tidak lagi mengedepankan tindakan yang represif.
"Contoh terbaik adalah bagaimana Polri melakukan dialog dengan tahanan teroris yang menguasai Mako Brimob," ujar Ikhsan.
Strategi tersebut, menurutnya dapat dijalankan sebagai konsep menanggulangi terorisme ke depan. Karena berdasarkan penilaiannya upaya Densus 88 yang selalu menembak mati terduga teroris dalam berbagai operasi penangkapan, justru membuat Polri sulit untuk mengungkap jaringanya.
"Jadi intelijen dan Polri masih sangat sulit mendetek jaringan teroris, maka perlu ditinjau ulang strategi yang selama ini dijalankan," ungkapnya.
Seperti diketahui, ledakan bom terjadi di tiga gereja di Surabaya. Tiga gereja yang dimaksud adalah Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro, Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jalan Arjuna, dan Gereja Santa Maria di Jalan Ngagel. (rep/drc)
Editor: admin
T#g:bom gerejabom surabayajaringan teroris indonesiamajelis ulama indonesiaMUIpolri

Cawapres 01 Terima Silaturahim Ikatan Khatib: Agama jangan dijadikan komoditas politik
"Kemudian jangan gunakan forum-forum dai atau khatib sebagai sarana menyampaikan dengan cara-cara yang kasar dan tidak santun, serta ujaran kebencian," ucap Amin.

Diskursus Pergantian Penanggung Jawab Dearah Hukum Kepolisian RI di Sumut
Namun ada hal menarik dan menjadi atensi atau mungkin menjadi diskursus publik (trending topic-istilah ke-kekinian) terkait pergantian para perwira tinggi di institusi yang sangat banyak bersentuhan dengan kepentingan umum (public domain).

Kenal di Media Sosial, Remaja 17 Tahun Diperkosa di Apatermen
Menurut Kepala Satuan Reskrim Polresta Depok, Komisaris Polisi Bintoro, tersangka T melancarkan aksinya terhadap E dengan modus berkenalan melalui media sosial.

USU Ajukan Permohonan Penangguhan Dosen ke Kapolda Sumut
Pihak Universitas Sumatera Utara (USU) ‎mengajukan permohonan untuk penangguhan tahanan terhadap terduga ujaran kebencian, Himma Dewiyana Lubis alias Himma kepada Kapolda Sumut ‎Irjen Pol Paulus Waterpauw.

Tim Kuasa Hukum Dosen USU: HDL tidak ada menulis soal bom di Surabaya
Terkait proses hukum, Chairul menjelaskan dalam menetapkan status tersangka HDL, pihak kepolisian hanya memeriksa dua saksi yakni anak HDL dan polisi yang melaporkan kasus itu.